Anas Urbaningrum dan Presiden SBY | Foto: inilah.com |
Saya menyesal melihat iklan tersebut, iklan itu membuatku punya bahan fikiran baru, padahal beberapa tugas kuliah belum juga kelar. Apalagi saat mengklik iklan tersebut lalu mengarah pada halaman Tempo.co dengan berita berjudul :: Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka. Yaa, memang berbeda dengan judul iklan tadi, SETUJU dan SEPAKAT merupakan dua kata yang perlu penjelasan lebih dalam.
Jika mereka (KPK) setujua Anas menjadi tersangka KPK, atas saran siapa?. Namun jika mereka sepakat Anas menjadi tersangka, atas dasar apa? dan apa hubungannya kesepakatan mereka dengan gonjang-ganjing internal di Partai Demokrat yang memang sedang hangat beberapa hari ini. Belum lagi Nazaruddin kembali berkicau dan menyerang Anas.
Sepintas saya merasa kecewa dengan KPK karena berfikir bahwa KPK tidak independen.
Beberapa hari ini, berita konflik internal Partai Demokrat memang menjadi topik menarik. Belum lagi komentar-komentar yang mengkritik tindakan Presiden SBY yang lebih pusing mengurusi partainya (sebenarnya pusing mengurusi Anas Urbaningrum saja nih) dibandingkan menjalankan kewajibannya sebagai kepala negara. Bayangkan, Presiden Indonesia nyaris keok hanya karena urusan Partai Demokratnya itu.
Kacaunya, bagaimana mungkin rakyat Indonesia memiliki pemimpin dari partai yang kacau seperti itu?
#PRAYFORINDONESIA #PRAYFORSBY
"Hiduplah Endone saraya!"
0 comments